Persebaran Fauna di Dunia Berdasarkan Klasifikasi Alfred Russel Wallace
Alfred Russel Wallace (1823–1913) adalah seorang naturalis Inggris yang dikenal sebagai Bapak Biogeografi modern. Melalui penelitiannya yang luas, termasuk ekspedisi di Kepulauan Nusantara, Wallace menyimpulkan bahwa persebaran hewan di bumi dapat dibagi menjadi enam wilayah besar (Region) berdasarkan karakteristik fauna yang dominan dan sejarah evolusioner yang terisolasi.
Pembagian ini—dikenal sebagai Wilayah Zoogeografi—dibatasi oleh hambatan geografis seperti lautan, gurun, dan pegunungan tinggi.
Enam Wilayah Fauna Utama Dunia (The Six Faunal Regions)
Wallace mengelompokkan fauna global menjadi enam wilayah utama, masing-masing dengan ciri khas endemik (spesies yang hanya ditemukan di wilayah tersebut):
1. Wilayah Neartik (Nearctic Region)
Sebaran:
Meliputi sebagian besar Amerika Utara, termasuk Greenland dan Meksiko bagian utara.
Karakteristik:
Adaptasi terhadap iklim dingin, Migrasi dan hibernasi, Kemampuan berburu dan beradaptasi
Fauna Khas:
Mamalia
Bison Amerika (American Bison): Mamalia besar ikonik dari padang rumput (prairie) Amerika Utara.
Antelop Pronghorn (Pronghorn Antelope): Mamalia darat tercepat di Amerika, endemik wilayah ini.
Rakun (Raccoon): Dikenal karena kemampuannya beradaptasi di lingkungan perkotaan.
Skunk (Skunk): Mamalia dengan kemampuan pertahanan bau yang khas.
Oposum Virginia (Virginia Opossum): Satu-satunya mamalia berkantung (marsupial) yang berasal dari Amerika Utara.
Rusa Besar (Elk atau Wapiti).
Caribou (Rusa Kutub) dan Muskox (di wilayah Arktik).
🐻 Karnivora dan Pengerat
Beruang Grizzly (Grizzly Bear): Subspesies Beruang Cokelat yang tersebar luas.
Koyote (Coyote).
Berang-berang Amerika (American Beaver): Dikenal sebagai "insinyur" ekosistem karena membangun bendungan.
Groundhog (Groundhog atau Woodchuck).
🦅 Burung dan Reptil
Kalkun Liar (Wild Turkey).
Elang Botak (Bald Eagle): Simbol nasional Amerika Serikat.
Buaya Amerika (American Alligator) (di wilayah selatan).
2. Wilayah Neotropis (Neotropical Region)
Sebaran:
Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko bagian selatan, dan Kepulauan Karibia.
Karakteristik Fauna:
🐒 Fauna Khas dan Endemik
Fauna Neotropis didominasi oleh hewan-hewan yang beradaptasi dengan lingkungan tropis dan subtropis.
🦒 Mamalia
Kera Dunia Baru: Semua kera di wilayah ini (seperti Kera Ekor Panjang (Spider Monkey) dan Kera Howler) memiliki hidung lebar dan sebagian besar memiliki ekor prehensil (ekor yang dapat digunakan untuk memegang).
Hewan Berkantung: Meskipun bukan mayoritas, beberapa jenis marsupial seperti Oposum masih ditemukan.
Mamalia Unik:
Llama dan Alpaka (Camelidae di Andes).
Kapibara (pengerat terbesar di dunia).
Trenggiling (Armadillo), Kukang (Sloth), dan Kucing Liar (seperti Jaguar dan Puma).
🐦 Burung
Wilayah Neotropis adalah rumah bagi lebih dari sepertiga spesies burung di dunia.
Burung Khas: Toucan, Macaw (Beo), Kolibri (burung terkecil), dan Rhea (burung yang tidak bisa terbang, mirip Burung Unta).
🦎 Reptil dan Amfibi
Wilayah ini memiliki keragaman reptil dan amfibi yang sangat besar.
Contoh: Anakonda (ular terbesar di dunia), berbagai jenis Kura-kura Galápagos, serta katak beracun yang berwarna-warni.
🐟 Ikan
Sistem Sungai Amazon mendukung keanekaragaman ikan air tawar yang tak tertandingi.
Contoh: Piranha dan Belut Listrik.
3. Wilayah Paleartik (Palaearctic Region)
Sebaran:
Wilayah terbesar di dunia, meliputi seluruh Eropa, Asia Utara (Siberia), Asia Tengah, hingga Afrika Utara (sekitar Gurun Sahara).
Karakteristik Fauna:
1. Cakupan Wilayah Terluas
Wilayah Paleartik mencakup area geografis terluas, meliputi seluruh Eropa, sebagian besar Asia (termasuk Siberia, Asia Tengah, dan Tiongkok), dan Afrika Utara (termasuk Gurun Sahara).
2. Adaptasi Iklim Beragam
Karena wilayahnya sangat luas, fauna Paleartik harus beradaptasi dengan spektrum iklim yang ekstrem, dari Tundra Arktik di utara hingga Gurun Panas di selatan.
Fauna Utara: Spesies beradaptasi dengan suhu dingin, memiliki bulu tebal, dan sering melakukan hibernasi atau migrasi.
Fauna Selatan: Spesies beradaptasi dengan kondisi gurun dan subtropis (misalnya, unta dan beberapa jenis kucing liar).
3. Tingkat Endemisme Rendah
Secara umum, Wilayah Paleartik memiliki tingkat endemisme yang relatif rendah dibandingkan dengan Neotropis atau Australis. Ini disebabkan oleh kurangnya isolasi geografis yang signifikan secara permanen di masa lalu, yang memungkinkan perpindahan fauna.
4. Keterkaitan dengan Fauna Neartik
Fauna Paleartik menunjukkan banyak kesamaan dengan fauna Amerika Utara (Wilayah Neartik). Kedua wilayah ini seringkali dikelompokkan bersama sebagai Holarctic Region karena pernah terhubung oleh Jembatan Darat Bering di masa lalu, yang memungkinkan pertukaran spesies (misalnya, rusa, beruang, dan serigala).
5. Kelompok Fauna Khas
Fauna Paleartik memiliki beberapa kelompok yang menonjol:
Mamalia Iklim Dingin: Harimau Siberia (spesies kucing terbesar), Beruang Cokelat/Eropa, Rusa Merah, dan berbagai jenis Mamalia Pengerat.
Fauna Endemik Asia Timur: Terdapat beberapa spesies yang sangat unik dan endemik di Asia Timur, seperti Panda Raksasa (Tiongkok) dan Kambing Hutan (Goral).
Burung Migran: Wilayah ini merupakan jalur penting bagi banyak spesies burung yang bermigrasi antara Eropa/Asia dan Afrika/Asia Selatan.
4. Wilayah Ethiopian (Ethiopian/Afrotropical Region)
Sebaran:
Meliputi seluruh Benua Afrika di selatan Gurun Sahara, Pulau Madagaskar, dan bagian selatan Semenanjung Arab.
Karakteristik:
Fauna Ethiopian memiliki beberapa karakteristik yang unik, antara lain:
1. Dominasi Mamalia Besar
Wilayah ini dikenal sebagai rumah bagi populasi mamalia besar yang sangat tinggi dan beragam.
Contoh: Gajah Afrika, Badak Afrika (Badak Hitam dan Badak Putih), Jerapah, dan berbagai jenis Antelop (seperti Wildebeest dan Impala).
Karnivora Besar: Merupakan habitat bagi predator besar, seperti Singa, Macan Tutul, dan Cheetah.
2. Kehadiran Primata Endemik
Fauna Ethiopian memiliki keanekaragaman primata yang kaya, termasuk kera besar yang tidak ditemukan di tempat lain.
Contoh: Gorila dan Simpanse (Kera Besar Afrika), serta berbagai jenis Babun dan Monyet Colobus.
3. Fauna yang Beradaptasi dengan Sabana
Banyak spesies fauna di sini telah berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungan sabana, padang rumput yang luas dengan musim kemarau yang panjang.
Adaptasi: Hewan-hewan herbivora besar seringkali hidup berkelompok besar dan melakukan migrasi musiman untuk mencari air dan rumput (seperti Migrasi Wildebeest di Serengeti).
4. Endemisme Tinggi di Madagaskar
Meskipun termasuk dalam wilayah Ethiopian, pulau Madagaskar dianggap sebagai sub-wilayah yang unik karena terpisah lama dari benua.
Contoh: Pulau ini memiliki tingkat endemisme yang ekstrem, dengan hampir semua spesies Lemur dan Fossa hanya ditemukan di sana.
5. Burung yang Unik
Wilayah ini memiliki beberapa spesies burung yang sangat khas.
Contoh: Burung Unta (Ostrich), burung terbesar di dunia yang tidak bisa terbang.
Fauna Khas: Gajah Afrika, Jerapah, Zebra, Singa, Gorila, dan Badak Afrika.
5. Wilayah Oriental (Oriental Region/Asiatis)
Sebaran:
Meliputi Asia Selatan (India) dan Asia Tenggara (Indochina), termasuk pulau-pulau di Indonesia bagian Barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali).
Karakteristik Fauna :
1. Dominasi Mamalia Besar
Wilayah Oriental terkenal sebagai rumah bagi banyak spesies mamalia berukuran besar yang mendiami hutan hujan tropis dan sabana di wilayah ini.
Contoh: Gajah Asia/India, Badak Bercula Satu (Jawa), Badak Bercula Dua (Sumatra), Harimau, dan Banteng.
2. Tipe Fauna Benua (Mamalia Berplasenta)
Fauna Asiatis sebagian besar terdiri dari mamalia berplasenta yang berevolusi di daratan benua Asia. Mamalia kelompok ini memiliki perkembangan evolusioner yang lebih maju dibandingkan hewan berkantung (marsupial) yang mendominasi Wilayah Australis.
Wilayah ini hampir tidak memiliki hewan berkantung asli.
3. Kekayaan Primata
Wilayah Oriental memiliki keragaman primata yang sangat tinggi, dengan banyak spesies yang unik (endemik) di Asia Tenggara.
Contoh: Orang Utan (Sumatra dan Kalimantan), Gibon, Lutung, dan Bekantan (endemik Kalimantan).
4. Keterkaitan dengan Fauna Ethiopian
Fauna Asiatis menunjukkan beberapa kesamaan evolusioner dengan fauna Afrika (Wilayah Ethiopian), yang mengindikasikan adanya hubungan darat di masa lalu yang memungkinkan pertukaran fauna.
Contoh Keterkaitan: Kehadiran spesies Gajah dan Badak di kedua wilayah (meskipun jenisnya berbeda).
5. Fauna di Indonesia Bagian Barat
Di Indonesia, fauna Asiatis ditemukan di wilayah di sebelah barat Garis Wallace, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Fauna Khas: Orang Utan, Harimau Sumatra, Gajah Asia, Badak Bercula Satu, dan Tapir.
6. Wilayah Australis (Australian Region)
Sebaran:
Meliputi Australia, Papua, Selandia Baru, dan Indonesia bagian Timur (Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur).
Karakteristik:
1. Dominasi Hewan Berkantung (Marsupialia)
Ini adalah ciri paling khas dari wilayah Australis. Mamalia berkantung (yang melahirkan bayi yang belum berkembang sempurna dan membesarkannya di kantung/marsupium) mendominasi, sementara mamalia plasenta jarang atau tidak ada.
Contoh: Kanguru, Koala, Wallaby, dan Kuskus.
2. Keberadaan Monotremata
Wilayah ini adalah satu-satunya tempat di dunia di mana Monotremata (mamalia yang bertelur) ditemukan. Kelompok ini dianggap primitif dalam evolusi mamalia.
Contoh: Platipus dan Echidna.
3. Tingkat Endemisme Tinggi
Karena isolasi benua Australia yang sangat lama (setelah terpisah dari Gondwana), sebagian besar fauna yang ditemukan di sini bersifat endemik (tidak ditemukan di tempat lain).
4. Burung yang Unik
Terdapat banyak spesies burung yang unik dan khas di wilayah ini, terutama di Papua.
Contoh: Berbagai jenis Burung Cenderawasih, Kasuari, dan Kakaktua.
5. Fauna di Indonesia Bagian Timur
Di Indonesia, fauna tipe Australis ditemukan di wilayah di sebelah timur Garis Weber (dan juga sebagian di antara Garis Wallace dan Weber):
Hewan Berkantung: Kangguru Pohon, Kuskus.
Reptil: Buaya Air Asin dan berbagai jenis kadal.
Burung: Berbagai jenis Burung Cenderawasih, Nuri, dan Kakaktua.
Pembatasan utama fauna Australis di Indonesia adalah Garis Weber yang memisahkannya dari Wilayah Peralihan (Wallacea).
Fauna Khas: Kanguru, Koala, Platipus, Kasuari, dan Burung Cenderawasih.