Metode Penelitian Geografi
1. Desain Penelitian (Tipe Penelitian)
Pada tingkat SMA, penelitian Geografi umumnya menggunakan pendekatan deskriptif.
Pendekatan Deskriptif Kualitatif: Menjelaskan fenomena Geografi secara mendalam melalui kata-kata, gambar, atau narasi. Contoh: Mendeskripsikan pola permukiman dan alasannya.
Pendekatan Deskriptif Kuantitatif: Menggambarkan fenomena menggunakan angka dan statistik sederhana. Contoh: Menghitung persentase jenis sampah di suatu lokasi.
Pendekatan Campuran Sederhana (Mix-Method): Menggunakan data kuantitatif (misalnya data jumlah) dan data kualitatif (misalnya wawancara mendalam) untuk saling melengkapi.
Pendekatan Deskriptif Kualitatif: Menjelaskan fenomena Geografi secara mendalam melalui kata-kata, gambar, atau narasi. Contoh: Mendeskripsikan pola permukiman dan alasannya.
Pendekatan Deskriptif Kuantitatif: Menggambarkan fenomena menggunakan angka dan statistik sederhana. Contoh: Menghitung persentase jenis sampah di suatu lokasi.
Pendekatan Campuran Sederhana (Mix-Method): Menggunakan data kuantitatif (misalnya data jumlah) dan data kualitatif (misalnya wawancara mendalam) untuk saling melengkapi.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Bagian ini menunjukkan batas spasial dan temporal studi Anda.
Lokasi Penelitian: Tentukan secara spesifik di mana penelitian dilakukan (misalnya, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten X). Sertakan alasan pemilihan lokasi (misalnya, karena sering terjadi banjir atau merupakan kawasan industri).
Waktu Penelitian: Tentukan rentang waktu penelitian (misalnya, November 2025 atau periode 1-15 Desember 2025).
Lokasi Penelitian: Tentukan secara spesifik di mana penelitian dilakukan (misalnya, Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten X). Sertakan alasan pemilihan lokasi (misalnya, karena sering terjadi banjir atau merupakan kawasan industri).
Waktu Penelitian: Tentukan rentang waktu penelitian (misalnya, November 2025 atau periode 1-15 Desember 2025).
3. Populasi dan Sampel/Informan
Bagian ini diperlukan jika penelitian Anda melibatkan orang atau objek yang banyak.
A. Populasi dan Sampel (Untuk Data Kuantitatif)
Populasi: Keseluruhan subjek atau objek yang memiliki karakteristik yang sama yang ingin Anda teliti (misalnya, seluruh kepala keluarga di RT 05).
Sampel: Sebagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Penentuan sampel harus mewakili populasi.
Teknik Sampling Sederhana: Gunakan teknik yang mudah, seperti Random Sampling (mengambil secara acak) atau Purposive Sampling (mengambil sampel dengan kriteria tertentu, misalnya hanya kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir).
Populasi: Keseluruhan subjek atau objek yang memiliki karakteristik yang sama yang ingin Anda teliti (misalnya, seluruh kepala keluarga di RT 05).
Sampel: Sebagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Penentuan sampel harus mewakili populasi.
Teknik Sampling Sederhana: Gunakan teknik yang mudah, seperti Random Sampling (mengambil secara acak) atau Purposive Sampling (mengambil sampel dengan kriteria tertentu, misalnya hanya kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir).
B. Informan (Untuk Data Kualitatif)
Informan: Orang yang dipilih secara spesifik karena mereka memiliki informasi kunci atau memahami fenomena yang diteliti (misalnya, Ketua RT, Guru Geografi, atau tokoh masyarakat).
Informan: Orang yang dipilih secara spesifik karena mereka memiliki informasi kunci atau memahami fenomena yang diteliti (misalnya, Ketua RT, Guru Geografi, atau tokoh masyarakat).
4. Jenis dan Sumber Data
Data harus dibagi berdasarkan sifatnya dan asal-usulnya.
A. Jenis Data
Data Kuantitatif: Data berupa angka yang dapat diukur dan diolah secara statistik (misalnya, jumlah rumah, luas lahan, persentase, atau skor angket).
Data Kualitatif: Data berupa deskripsi, narasi, konsep, atau penjelasan mendalam (misalnya, alasan masyarakat membuang sampah sembarangan atau deskripsi pola aliran sungai).
Data Kuantitatif: Data berupa angka yang dapat diukur dan diolah secara statistik (misalnya, jumlah rumah, luas lahan, persentase, atau skor angket).
Data Kualitatif: Data berupa deskripsi, narasi, konsep, atau penjelasan mendalam (misalnya, alasan masyarakat membuang sampah sembarangan atau deskripsi pola aliran sungai).
B. Sumber Data
Data Primer: Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan.
Contoh: Hasil observasi, wawancara, pengukuran langsung, atau kuesioner yang diisi responden.
Data Sekunder: Data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.
Contoh: Data kependudukan dari kantor desa, peta dari BPS, laporan cuaca, atau artikel/buku terkait.
Data Primer: Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan.
Contoh: Hasil observasi, wawancara, pengukuran langsung, atau kuesioner yang diisi responden.
Data Sekunder: Data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.
Contoh: Data kependudukan dari kantor desa, peta dari BPS, laporan cuaca, atau artikel/buku terkait.
5. Teknik Pengumpulan Data
Ini adalah cara Anda mendapatkan data primer.
Observasi (Pengamatan): Pengamatan langsung terhadap objek dan lingkungan Geografi.
Contoh: Mengamati pola tata ruang desa, jenis vegetasi, atau kondisi fisik sungai. Gunakan lembar observasi untuk mencatat temuan secara sistematis.
Wawancara (Interview): Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada informan.
Teknik: Wawancara terstruktur (menggunakan daftar pertanyaan baku) atau semi-terstruktur (lebih fleksibel).
Penting: Catat atau rekam (dengan izin) jawaban informan.
Kuesioner/Angket: Serangkaian pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi.
Penting: Gunakan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami, seringkali menggunakan skala Likert sederhana (misalnya, Setuju, Netral, Tidak Setuju).
Dokumentasi: Mengumpulkan data sekunder yang relevan dari arsip, catatan, foto, atau peta.
Observasi (Pengamatan): Pengamatan langsung terhadap objek dan lingkungan Geografi.
Contoh: Mengamati pola tata ruang desa, jenis vegetasi, atau kondisi fisik sungai. Gunakan lembar observasi untuk mencatat temuan secara sistematis.
Wawancara (Interview): Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada informan.
Teknik: Wawancara terstruktur (menggunakan daftar pertanyaan baku) atau semi-terstruktur (lebih fleksibel).
Penting: Catat atau rekam (dengan izin) jawaban informan.
Kuesioner/Angket: Serangkaian pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi.
Penting: Gunakan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami, seringkali menggunakan skala Likert sederhana (misalnya, Setuju, Netral, Tidak Setuju).
Dokumentasi: Mengumpulkan data sekunder yang relevan dari arsip, catatan, foto, atau peta.
6. Teknik Analisis Data
Ini adalah cara Anda mengolah data untuk menjawab rumusan masalah.
A. Analisis Data Kuantitatif Sederhana
Statistik Deskriptif:
Persentase: Menghitung perbandingan data dalam bentuk perseratus.
Rata-rata (Mean): Menghitung nilai tengah data.
Visualisasi: Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik batang, atau pie chart untuk mempermudah interpretasi.
Statistik Deskriptif:
Persentase: Menghitung perbandingan data dalam bentuk perseratus.
Rata-rata (Mean): Menghitung nilai tengah data.
Visualisasi: Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik batang, atau pie chart untuk mempermudah interpretasi.
B. Analisis Data Kualitatif
Reduksi Data: Memilah dan memilih data penting dari hasil wawancara dan observasi.
Penyajian Data: Mengorganisasikan data kualitatif dalam bentuk narasi, matriks, atau tabel ringkasan.
Penarikan Kesimpulan: Menarik kesimpulan yang valid berdasarkan data yang sudah diorganisasi dan dihubungkan dengan teori Geografi.
Reduksi Data: Memilah dan memilih data penting dari hasil wawancara dan observasi.
Penyajian Data: Mengorganisasikan data kualitatif dalam bentuk narasi, matriks, atau tabel ringkasan.
Penarikan Kesimpulan: Menarik kesimpulan yang valid berdasarkan data yang sudah diorganisasi dan dihubungkan dengan teori Geografi.
C. Analisis Spasial (Peta)
Membuat atau menganalisis Peta Tematik Sederhana (misalnya, peta sebaran kasus, peta pola penggunaan lahan) untuk menunjukkan hubungan keruangan dari fenomena yang diteliti.
Membuat atau menganalisis Peta Tematik Sederhana (misalnya, peta sebaran kasus, peta pola penggunaan lahan) untuk menunjukkan hubungan keruangan dari fenomena yang diteliti.
