Struktur Keruangan Kota
Struktur ruang kota adalah pola atau susunan pusat-pusat kegiatan, permukiman, serta sistem jaringan prasarana dan sarana yang membentuk organisasi keruangan sebuah kota. Struktur ini merupakan hasil interaksi berbagai faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta terlihat dari aspek morfologi (bentuk fisik), fungsi kegiatan, dan jaringan infrastruktur yang ada di dalamnya.
Struktur ruang wilayah perkotaan, baik di negara kita maupun di negaranegara lain, ternyata memperlihatkan bentuk-bentuk tertentu. Contohnya di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, hampir semua kota di pusatnya selalu ada alun-alun, masjid agung, penjara, pamong praja atau kantor pemerintahan, dan pertokotaan. Perkembangan kota dapat dipengaruhi oleh berbagai rintangan alam seperti pegunungan, perbukitan, lembah sungai, dan lain-lain, dalam perkembangannya akan selalu menyesuaikan diri dengan keberadaan fisik wilayahnya sehingga kota berbentuk tidak teratur dan menimbulkan kesan sebagai kota yang tidak terencana.
3. Teori Inti Berganda (Multiple Nuclei Theory) - Chauncy Harris dan Edward Ullman
Teori inti berganda (multiple nuclei theory) adalah model tata ruang kota yang menyatakan bahwa sebuah kota memiliki lebih dari satu pusat pertumbuhan atau "inti" baru yang muncul berdasarkan kegiatan fungsional tertentu, seperti bandara, kampus universitas, atau pusat perbelanjaan. Teori yang dikembangkan oleh Chauncy Harris dan Edward Ullman pada tahun 1945 ini menjelaskan bahwa kota modern berkembang dari beberapa inti yang saling terhubung, bukan hanya dari satu pusat bisnis (CBD) seperti pada teori konsentris dan sektoral.
Penjelasan tentang model teori inti ganda pada gambar di atas adalah :
- Kawasan pusat bisnis, merupakan daerah pusat kegiatan kota dengan berbagai aktivitas yang ada di dalamnya.
- Manufaktur ringan, merupakan kawasan kegiatan industri ringan yang berdekatan dengan CBD
- Kawasan tempat tinggal masyarakat kelas rendah
- Kawasan tempat tinggal masyarakat kelas menengah
- Kawasan tempat tinggal masyarakat kelas atas
- Kawasan Manufaktur berat, yaitu kawasan industri dengan peralatan canggih dan alat-alat berat.
- Distrik bisnis terluar, kawasan yang menjadi inti kota baru.
- Kawsan pinggiran kota, banyak perumahan kelas menengah dan tinggi.
- Kawasan industri
Teori ini dianggap lebih baik daripada teori sebelumnya yaitu teori konsentris dan sektoral. Namun begitu teori ini juga memiliki keterbatasan dan tidak dapat diterapkan ke banyak kota dan tidak sepenuhnya menjelaskan struktur daerah perkotaan.
Suatu kota dapat terbentuk seperti dalam teori inti ganda dengan asumsi :
- Permukaan bumi di wilayah kota tersebut tidak rata
- Distribusi sumber daya merata ke seluruh kota, tidak ada yang mendapatkan hak istimewa ke sumber daya.
- Persebaran penduduk merata dan tidak terkonsentrasi di lokasi-lokasi tertentu. Persebaran populasi memiliki dampak langsung terhadap pasar.
- Biaya transportasi tidak dipengaruhi oleh lokasi.