A. Pengertian dan Faktor yang mempengaruhi Interaksi Desa-Kota
Interaksi Desa-Kota adalah hubungan timbal balik antara wilayah desa dan kota yang saling mempengaruhi dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, dan budaya, serta menghasilkan dampak positif maupun negatif bagi kedua wilayah.
Faktor yang mempengaruhi Interaksi Desa-Kota
Menurut Edward Ullman :
- Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antar wilayah.
- Kesempatan Intervensi dapat pula diartikan sebagai keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan
- jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif;
- biaya transportasi;
- kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antar wilayah;
Perpindahan Penduduk: Perjalanan dari kota ke desa untuk bekerja atau wisata.
Perpindahan Barang: Pengiriman barang dari satu daerah ke daerah lain melalui perdagangan.
Perpindahan Informasi: Penyebaran berita melalui televisi atau internet.
Zona Interaksi Desa-Kota
Menurut Bintarto, zona interaksi desa kota terbentuk secara konsentris dari pusat kota hingga daerah pedesaan, meliputi Urban (City), Suburban, Suburban Fringe (daerah peralihan kota), Urban Fringe (batas luar kota), Rural Urban Fringe (peralihan desa dan kota), hingga Rural (daerah pedesaan). Pengaruh dan sifat suatu zona akan melemah atau berubah tergantung jaraknya dari pusat kota.
Berikut adalah rincian zona-zona tersebut:
1. Urban (City):
Pusat kota yang dicirikan dengan kehidupan modern dan aktivitas ekonomi perkotaan.
2. Suburban:
Daerah yang berdekatan dengan pusat kota, dihuni oleh penduduk yang bekerja di kota (penglaju) namun tinggal di sana.
3. Suburban Fringe:
Wilayah di sekitar daerah suburban yang merupakan daerah peralihan antara kota dan desa.
4. Urban Fringe:
Batas luar kota yang memiliki karakteristik mirip kota namun berada di tepi perkotaan.
5. Rural Urban Fringe:
Daerah yang terletak di antara kota dan desa, ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara pertanian dan aktivitas non-pertanian, seperti industri.
6. Rural:
Wilayah pedesaan yang dicirikan oleh suasana kehidupan yang agraris dan pertanian sebagai prioritas kegiatan ekonomi.
Perkembangan kota menurut Bintarto dapat dilihat dari bagaimana zona-zona ini terbentuk dan berkembang seiring dengan interaksi antara desa dan kota.