Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Every Sphere has a Story

Interaksi Desa-Kota : Pengertian dan Faktor yang mempengaruhinya

A. Pengertian dan Faktor yang mempengaruhi Interaksi Desa-Kota

Interaksi Desa-Kota adalah hubungan timbal balik antara wilayah desa dan kota yang saling mempengaruhi dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, dan budaya, serta menghasilkan dampak positif maupun negatif bagi kedua wilayah.

Faktor yang mempengaruhi Interaksi Desa-Kota

Menurut Edward Ullman :

1. Adanya wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementarity)
Terjadi karena adanya perbedaan sumber daya atau komoditas yang dimiliki oleh satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Contoh :
Wilayah A adalah daerah pertanian penghasil surplus sayuran, sementara Wilayah B adalah daerah industri yang kekurangan sayuran. Ini menciptakan potensi aliran sayuran dari A ke B. Tanpa adanya perbedaan kebutuhan dan kemampuan, tidak akan ada interaksi.

B. Adanya Kesempatan Berintervensi (Interventing Opportunity)
Terjadi karena adanya suatu alternatif lokasi yang menawarkan sumber daya yang lebih baik atau kebutuhan yang sama dengan biaya yang lebih murah, sehingga mengurangi interaksi dengan wilayah lainnya.


Contoh:
Jika Wilayah C terletak di antara Wilayah A dan B, dan Wilayah C dapat menyediakan kebutuhan Wilayah B dengan biaya atau jarak yang lebih rendah daripada Wilayah A, maka interaksi antara A dan B akan terhambat atau terputus

C. Kemudahan Perpindahan dalam Ruang (Spasial Transfer Ability)

Kemudahan dan kelancaran perpindahan atau pergerakan sumber dayadipengaruhi oleh jarak, biaya transportasi, dan infrastruktur yang mendukung.

Contoh :

Interaksi antara dua wilayah akan meningkat pesat jika dibangun infrastruktur yang memotong waktu dan biaya perjalanan secara signifikan.

Zona Interaksi Desa-Kota

Menurut Bintarto, zona interaksi desa kota terbentuk secara konsentris dari pusat kota hingga daerah pedesaan, meliputi Urban (City), Suburban, Suburban Fringe (daerah peralihan kota), Urban Fringe (batas luar kota), Rural Urban Fringe (peralihan desa dan kota), hingga Rural (daerah pedesaan). Pengaruh dan sifat suatu zona akan melemah atau berubah tergantung jaraknya dari pusat kota. 

Berikut adalah rincian zona-zona tersebut: 

1. Urban (City):

Pusat kota yang dicirikan dengan kehidupan modern dan aktivitas ekonomi perkotaan.

2. Suburban:

Daerah yang berdekatan dengan pusat kota, dihuni oleh penduduk yang bekerja di kota (penglaju) namun tinggal di sana.

3. Suburban Fringe:

Wilayah di sekitar daerah suburban yang merupakan daerah peralihan antara kota dan desa.

4. Urban Fringe:

Batas luar kota yang memiliki karakteristik mirip kota namun berada di tepi perkotaan.

5. Rural Urban Fringe:

Daerah yang terletak di antara kota dan desa, ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara pertanian dan aktivitas non-pertanian, seperti industri.

6. Rural:

Wilayah pedesaan yang dicirikan oleh suasana kehidupan yang agraris dan pertanian sebagai prioritas kegiatan ekonomi.

Perkembangan kota menurut Bintarto dapat dilihat dari bagaimana zona-zona ini terbentuk dan berkembang seiring dengan interaksi antara desa dan kota. 




Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Every Sphere has a Story

Komentar