Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Welcome to my little corner of the internet!

Revolusi Industri 4.0 dan Masayarakat 5.0

1. Pembangunan Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri merupakan sebuah perubahan yang terjadi secara besar-besaran dalam dunia industri karena berkembangnya teknologi dalam pengelolaan sumber daya dan menjadikan setiap alur prosesnya jauh lebih efektif dan juga efisien dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara tradisional sebelumnya.

Latar Belakang Sejarah Revolusi Industri

a. Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840), di mana teknologi mesin uap yang ditemukan oleh James Watt di tanah Britania menjadi penanda awal terjadinya peralihan cara kerja manusia menjadi lebih modern.

b. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 adalah era industri yang terjadi pada awal abad ke-19 (1870-an), dan berfokus kepada pemanfaatan energi listrik untuk meningkatkan efisiensi mesin produksi di setiap lininya (Assembly Line Production).

c. Revolusi Industri 3.0
Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi pada awal abad ke-20 (1970-an) yang dipicu oleh perkembangan mesin berbasis teknologi digital & teknologi otomatisasi yang perlahan mendisrupsi peran manusia.

d. Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah era di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Machine Learning & Deep Learning, ataupun Cloud System yang dapat merevolusi tiap proses dalam dunia industri dengan tetap berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).

Latar Belakang Sejarah Masyarakat 5.0

Masyarakat 1.0 (Masa Berburu dan Meramu) 
  • Manusia hidup nomaden, berpindah-pindah untuk mencari makanan.
  • Manusia mulai menciptakan alat-alat sederhana untuk bertahan hidup, seperti api dan alat batu.
Masyarakat 2.0 (Masa Pertanian/Agrikultural) 
  • Manusia mulai hidup menetap dan mengenal cara bercocok tanam serta beternak.
  • Fokus pada peningkatan ilmu pengetahuan, yang mengarah pada munculnya peradaban dan tulisan.
Masyarakat 3.0 (Masa Industri)
  • Ditandai dengan peningkatan populasi manusia yang mendorong kebutuhan pangan, sandang, dan papan. 
  • Manusia mulai menggunakan mesin-mesin dan bekerja di pabrik untuk memenuhi kebutuhan, serta mulai menggunakan sistem upah. 
Masyarakat 4.0 (Masa Informasi)
  • Ditandai dengan kemajuan teknologi komputer dan internet. 
  • Memungkinkan akses informasi yang cepat, komunikasi yang mudah, dan pergeseran ekonomi ke arah digital. 
Masyarakat 5.0 (Masyarakat Super Cerdas)
  • Konsep yang diusulkan oleh Jepang ini adalah evolusi dari Society 4.0. 
  • Menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang mengintegrasikan dunia fisik dan dunia maya. 
  • Teknologi seperti Internet of Things (IoT), Big Data, dan Kecerdasan Buatan (AI) digunakan untuk menganalisis data dan memberikan solusi yang mendukung kualitas hidup manusia. 
  • Tujuan utamanya adalah menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia dengan menggunakan teknologi untuk memudahkan kehidupan dan mengatasi tantangan sosial. 

Masyarakat 5.0 adalah konsep masyarakat super cerdas yang berpusat pada manusia dan bertujuan meningkatkan kualitas hidup serta menyelesaikan masalah sosial melalui integrasi teknologi canggih seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) ke dalam kehidupan sehari-hari. Konsep yang berasal dari Jepang ini merupakan evolusi dari Masyarakat 4.0 (era digital) dengan menekankan pada manusia sebagai pusatnya, bukan hanya teknologi.

2. Keterkaitan Era Revolusi Industri 4.0 dengan Masyarakat 5.0

Revolusi Industri 4.0 menyediakan teknologi digital seperti AI dan IoT sebagai fondasi untuk Masyarakat 5.0, yang merupakan konsep lebih luas yang berfokus pada pemanfaatan teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan menyelesaikan masalah sosial secara berpusat pada manusia. Industri 4.0 adalah tentang otomatisasi manufaktur, sedangkan Society 5.0 adalah tentang penerapan teknologi itu untuk kesejahteraan manusia dan keseimbangan antara teknologi dan manusia, sehingga keduanya saling mendukung dan berkaitan erat dalam membentuk masa depan yang lebih baik. 

3. Perubahan Perilaku Keruangan sebagai Dampak Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0

a. Perubahan Perilaku dalam Desain Rumah Tempat Tinggal

Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 mengubah desain rumah menjadi lebih cerdas, terhubung, dan personal, dengan penekanan pada kenyamanan, keamanan, efisiensi energi, dan keberlanjutan melalui penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan data besar (big data). Perilaku pengguna bergeser ke arah pemanfaatan teknologi untuk mengontrol fungsi rumah dari jarak jauh, mengoptimalkan aktivitas sehari-hari, serta mendukung gaya hidup yang lebih terhubung dan terintegrasi secara digital.  

b. Perubahan Perilaku dalam Moda Transportasi

Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 mengubah perilaku dalam moda transportasi menjadi lebih mengandalkan teknologi digital seperti kendaraan otonom, aplikasi berbagi kendaraan, dan sistem informasi terintegrasi, demi mobilitas yang lebih efisien, aman, dan personal. Dampak utamanya adalah peningkatan kemudahan, otomatisasi, dan keberlanjutan dalam perjalanan, dengan masyarakat yang terbiasa mengakses layanan transportasi berbasis data dan aplikasi secara online. 

c. Perubahan Perilaku dalam Pemanfaatan Energi

Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 mengubah pemanfaatan energi melalui peningkatan efisiensi dengan teknologi digital, peningkatan kesadaran akan energi terbarukan, dan transisi ke model energi cerdas dan terintegrasi. Perubahan perilaku mencakup penggunaan energi yang lebih optimal di rumah (smart home) dan industri (smart building), keterlibatan aktif masyarakat dalam produksi energi lokal, serta pendayagunaan teknologi untuk solusi energi bersih yang berkelanjutan, seperti jaringan mikro dan pembangkit listrik virtual. 

d. Perubahan Perilaku dalam Kegiatan Sosial Ekonomi

Revolusi Industri 4.0 mengubah sosial ekonomi melalui otomatisasi, digitalisasi, dan konektivitas, yang memicu tren seperti e-commerce dan UMKM berbasis digital, tetapi juga meningkatkan risiko pengangguran dan misinformasi. Masyarakat 5.0 kemudian mengembangkan ini dengan menempatkan manusia sebagai pusat, memadukan teknologi canggih seperti AI dan IoT untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan, serta menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

e. Perubahan Perilaku dalam Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana pada era Industri 4.0 dan Society 5.0 mengintegrasikan teknologi seperti AI, sensor, dan big data untuk sistem peringatan dini (early warning system), deteksi dini bencana, pencarian korban, hingga optimalisasi manajemen penanganan bencana secara cepat dan efisien melalui data terintegrasi. Konsep Society 5.0 melengkapinya dengan tujuan menciptakan masyarakat super cerdas yang fokus pada keselamatan dan kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan sosial. 

Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Welcome to my little corner of the internet!

Komentar