A. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah praktik manajemen sumber daya alam yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dengan menjaga keseimbangan antara aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Konsep ini menekankan pada penggunaan sumber daya secara bijaksana agar tetap lestari dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua.
B. Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam
Prinsip pengelolaan sumber daya alam (SDA) adalah pengelolaan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk memastikan kelestarian dan keseimbangan ekosistem demi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Prinsip utamanya adalah keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian, dengan memperhatikan aspek efisiensi penggunaan, keadilan sosial, partisipasi masyarakat, dan keberlanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi.
1. Pembangunan Berkelanjutan
Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan:
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Bentuk Pengelolaan SDA Berkelanjutan
1) Kehutanan Berkelanjutan
Praktiknya meliputi tebang pilih, penanaman kembali, konservasi keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat lokal.
2) Pertambangan Berkelanjutan
3) Kelautan Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan meliputi perikanan yang lestari, seperti pembatasan kuota tangkap dan penggunaan alat ramah lingkungan, konservasi ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, pelarangan penangkapan di daerah terlarang, serta pengurangan sampah plastik melalui kebijakan dan partisipasi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan potensi laut jangka panjang.
4) Pariwisata Berkelanjutan
Penerapannya meliputi praktik ramah lingkungan (pengelolaan sampah, konservasi alam), pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal, pelestarian budaya, dan pengembangan ekonomi lokal yang kuat.
5) Pertanian Berkelanjutan
6) Industri Berkelanjutan
2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pendekatan pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara terencana dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan daya dukung lingkungan untuk menjamin kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem demi kemakmuran rakyat dan kesejahteraan generasi mendatang.
Karakteristik Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Karakteristiknya meliputi Orientasi Keberlanjutan Jangka Panjang, Pengelolaan Sumber Daya, Alam yang Bijaksana, Perencanaan yang Matang, Meminimalisasi Dampak Negatif, Pendekatan Integratif, Partisipasi Masyarakat, Partisipasi Masyarakat, Jaminan Pemerataan dan Keadilan, Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan.
Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
1. Menjaga kelestarian lingkungan
Pembangunan harus memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara bijaksana, tidak dieksploitasi secara berlebihan, dan dampak negatif terhadap lingkungan diminimalkan. Hal ini mencakup upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan kembali.
2. Memastikan keberlanjutan sumber daya alam
Tujuannya adalah agar pemanfaatan sumber daya alam bisa terus berlanjut dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Pengelolaan sumber daya yang berwawasan lingkungan akan mencegah kelangkaan dan kerusakan ekosistem yang menopang kehidupan.
3. Meningkatkan kualitas hidup
Pembangunan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan sosial dan kualitas hidup manusia secara keseluruhan, baik di masa sekarang maupun masa depan.
4. Menciptakan keseimbangan ekosistem
Pendekatan sistematis diperlukan untuk menjaga keseimbangan alam. Pembangunan berwawasan lingkungan bertujuan untuk meminimalkan dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem bumi.
5. Mengembangkan teknologi ramah lingkungan
Dalam proses pembangunan, penting untuk memilih dan menerapkan teknologi yang tidak merusak lingkungan. Hal ini mencakup penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang efektif untuk mengendalikan pencemaran.
6. Mendorong partisipasi publik
Pembangunan berwawasan lingkungan memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat. Melalui pendidikan lingkungan, masyarakat dapat dimotivasi untuk menghargai dan meningkatkan kualitas lingkungan mereka.
7. Memperhatikan aspek sosial budaya
Pembangunan juga harus mencakup stabilitas penduduk, pemenuhan kebutuhan dasar manusia, serta pelestarian keanekaragaman budaya. Partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan juga menjadi salah satu tujuan penting.
Bentuk Pengelolaan Berwawasan Lingkungan
1) Pertanian dan Peternakan Ramah Lingkungan:
Menghindari penggunaan bahan kimia berlebihan untuk menjaga kesuburan tanah.
Melakukan sistem tanam bergilir (rotasi tanaman) untuk mencegah penipisan nutrisi tanah.
Mengelola limbah ternak untuk dijadikan biogas atau pupuk.
2) Pemanfaatan Hutan:
Menerapkan sistem tebang pilih untuk menjaga kelestarian hutan.
Melakukan reboisasi (penanaman kembali hutan) untuk mengganti pohon yang telah ditebang.
3) Pengelolaan Sumber Daya Tambang:
Menggunakan alat berat dengan hati-hati agar tidak menimbulkan polusi udara dan merusak lingkungan.
Melakukan reklamasi atau penutupan kembali area bekas galian untuk mencegah bahaya dan memulihkan fungsi lahan.
4) Pengelolaan Sumber Daya Kelautan:
Menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.
Mengawasi dan mengendalikan aktivitas perikanan untuk menjaga kelestarian laut.
5) Pariwisata Berkelanjutan
Pengelolaan Destinasi: Mengembangkan infrastruktur yang ramah lingkungan, mempromosikan penggunaan teknologi hijau, dan mengatur kapasitas daya tampung destinasi untuk mencegah kerusakan.
Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan pelatihan dan dukungan kepada masyarakat lokal untuk terlibat dalam industri pariwisata, misalnya melalui program penginapan atau produk kerajinan lokal.
Pengembangan Produk dan Layanan Berkelanjutan: Mendorong konsep zero waste dalam paket wisata, mendukung UMKM lokal, dan menciptakan tur yang fokus pada edukasi lingkungan dan budaya.
6) Industri Berkelanjutan
Optimalisasi Sumber Daya: Mengoptimalkan siklus pasokan, mulai dari ekstraksi bahan baku, desain produk, hingga pengaturan pasar pengembalian.
Pengurangan Limbah: Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan meminimalkan produksi limbah.
Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Memilih bahan baku yang dapat didaur ulang, terbarukan, dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah.
Pengelolaan Energi: Meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam seluruh proses industri.
Pemanfaatan Teknologi: Mengadopsi teknologi seperti Internet of Things (IoT) hijau untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi.
Pengelolaan Limbah Terintegrasi: Menjalankan sistem pengelolaan limbah yang komprehensif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan