Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Every Sphere has a Story

Penelitian Geografi : Pengertian, Sifat dan Jenis Penelitian Geografi

Penelitian Geografi

Bagian ini memperkenalkan fondasi intelektual dan karakteristik unik dari cara kerja seorang geograf. Memahami konsep dasar ini sangat penting sebelum melangkah ke metodologi praktis.

1. Pengertian Penelitian Geografi

Penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengkaji, menganalisis, dan memahami fenomena geosfer (baik fisik maupun sosial) dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

Tujuan Utama:

v  Untuk menjelaskan distribusi spasial (keruangan) suatu fenomena.

v  Untuk memahami interaksi dan interelasi antar fenomena di bumi.

v  Untuk mencari solusi terhadap permasalahan lingkungan dan sosial di suatu wilayah.

Perbedaan dengan Ilmu Lain:

Geografi tidak hanya bertanya apa yang terjadi (seperti sosiologi atau biologi), tetapi juga bertanya di mana terjadinya, mengapa terjadi di sana, dan bagaimana hubungannya dengan tempat lain (aspek lokasi, distribusi, dan relasi spasial).

2. Sifat dan Ciri Khas Penelitian Geografi

a. Berbasis Keruangan (Spatial Based)

Ini adalah sifat paling mutlak. Penelitian geografi tidak hanya bertanya "Apa yang terjadi?", tetapi "Di mana itu terjadi?" dan "Mengapa terjadi di sana?".

  • Ciri: Selalu melibatkan lokasi, pola persebaran (apakah mengelompok/menyebar), jarak, dan keterjangkauan.

  • Contoh: Sosiologi meneliti penyebab kemiskinan. Geografi meneliti di wilayah mana kemiskinan mengelompok dan bagaimana kondisi wilayah tersebut.

b. Integratif / Sintesis (Integrative)

Geografi adalah ilmu yang unik karena berdiri di tengah-tengah antara Ilmu Alam (Fisik) dan Ilmu Sosial (Manusia). Penelitian geografi bersifat menyatukan kedua elemen ini.

  • Ciri: Menganalisis fenomena secara holistik. Tidak melihat masalah hanya dari satu sisi.

  • Contoh: Saat meneliti longsor, geografi tidak hanya melihat jenis tanah (fisik), tapi juga bagaimana petani mengolah lahan tersebut (sosial).

c. Menekankan Hubungan Timbal Balik (Man-Land Relationship)

Penelitian geografi memiliki sifat ekologis, yaitu selalu mencari hubungan sebab-akibat antara manusia dan lingkungannya.

  • Ciri: Membahas bagaimana lingkungan mempengaruhi manusia, atau sebaliknya, bagaimana manusia mengubah lingkungan.

  • Contoh: Bagaimana iklim yang panas mempengaruhi desain rumah penduduk (lingkungan -> manusia), atau bagaimana pembangunan jalan mengubah suhu kota (manusia -> lingkungan).

d. Penggunaan Peta sebagai Alat Utama (Cartographic)

Peta dalam penelitian geografi bukan sekadar hiasan atau lampiran, melainkan alat analisis dan alat penyajian data.

  • Ciri: Data yang berupa tabel/angka biasanya dikonversi menjadi data spasial (peta).

  • Penting: Sebuah penelitian sulit disebut penelitian geografi jika tidak ada satupun peta analisis di dalamnya.

e. Berorientasi Lapangan (Field Oriented)

Meskipun teknologi seperti Remote Sensing (Penginderaan Jauh) dan GIS semakin canggih, sifat dasar geografi adalah observasi lapangan (ground check).

  • Ciri: Peneliti harus melihat langsung kondisi rona bumi untuk memvalidasi data. "Geografi ada di lapangan, bukan di belakang meja."

v  Ciri Khas Penelitian Geografi

Ini adalah bagian paling penting! Setiap penelitian geografi wajib menggunakan salah satu atau kombinasi dari tiga pendekatan khas ini:

Pendekatan Keruangan (Spasial)

Meneliti lokasi, pola, dan sebaran fenomena. Membandingkan persamaan dan perbedaan suatu wilayah (misalnya, jarak, keterjangkauan).

Pendekatan Kelingkungan (Ekologis)

Meneliti interaksi antara makhluk hidup (terutama manusia) dengan lingkungan fisiknya. Menekankan pada hubungan sebab-akibat dalam suatu sistem ekologis.

Pendekatan Kewilayahan (Regional)

Perpaduan antara keruangan dan kelingkungan. Meneliti karakteristik unik suatu wilayah dan interaksi antar wilayah yang berbeda.

Pendekatan geografi (spatial, ecological, atau regional complex) adalah "pisau analisis" utama dalam penelitian. Tanpa ini, penelitian tersebut mungkin hanya menjadi penelitian sosiologi, ekonomi, atau biologi biasa.

Secara struktural dalam karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Jurnal), pendekatan geografi diletakkan pada tiga bagian utama dengan fungsi yang berbeda:

A. Bab III: Metode Penelitian (Posisi Formal)

Di sinilah pendekatan geografi disebutkan secara eksplisit dan formal. Anda harus mendeklarasikan pendekatan apa yang Anda gunakan.

  • Lokasi: Biasanya pada sub-bab Desain Penelitian atau Metode Analisis Data.

  • Contoh Kalimat: "Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan (spatial approach) untuk menganalisis pola sebaran penyakit demam berdarah di Kecamatan X..."

  • Fungsi: Sebagai landasan metodologis bahwa cara kerja penelitian ini akan memandang masalah dari sudut pandang geografi.

B. Bab IV: Hasil dan Pembahasan (Posisi Operasional)

Ini adalah bagian paling krusial. Di sinilah pendekatan geografi benar-benar digunakan untuk membedah masalah. Banyak peneliti pemula salah karena hanya menuliskan pendekatan di Bab III tapi tidak menggunakannya di Bab IV.

  • Lokasi: Sepanjang narasi pembahasan.

  • Penerapan:

    • Jika menggunakan Pendekatan Keruangan (Spatial): Pembahasan harus memuat peta sebaran, analisis pola (mengelompok/menyebar), dan keterjangkauan.

    • Jika menggunakan Pendekatan Kelingkungan (Ecological): Pembahasan harus menyoroti hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan (sebab-akibat aktivitas manusia terhadap alam).

    • Jika menggunakan Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complex): Pembahasan harus membandingkan karakteristik satu wilayah dengan wilayah lain (diferensiasi area).

C. Bab I: Pendahuluan (Posisi Konseptual)

Meskipun seringkali tidak disebut secara eksplisit (seperti "saya menggunakan pendekatan X"), pola pikir pendekatan geografi harus sudah terlihat di sini.

  • Lokasi: Latar Belakang Masalah.

  • Fungsi: Menunjukkan bahwa masalah tersebut layak diteliti secara geografi (geographic interest).

  • Contoh: Menjelaskan bahwa banjir di Jakarta bukan hanya masalah air (hidrologi), tapi masalah tata ruang (spatial) dan perilaku warga (ecological

3. Jenis-jenis Penelitian Geografi

Berikut adalah klasifikasi utama jenis-jenis penelitian geografi :

1. Berdasarkan Tujuan 

Klasifikasi ini melihat "untuk apa" penelitian itu dilakukan.

Jenis

Deskripsi

Instrumen

Contoh

Eksploratif

Dilakukan jika topik atau fenomena tersebut masih baru dan belum banyak diketahui. Tujuannya untuk mematangkan konsep atau mendefinisikan masalah.

• Pedoman Wawancara Bebas (Unstructured)

• Catatan Lapangan (Field Note)

• Kamera/Recorder

Identifikasi Potensi Gua Karst Baru di Kabupaten X untuk Wisata Minat Khusus.

Deskriptif

Ini adalah jenis yang paling umum dalam geografi. Tujuannya menjelaskan kondisi eksisting atau karakteristik suatu wilayah secara sistematis. Hasil akhirnya seringkali berupa Peta.

• GPS / Mobile GIS (Avenza/Survey123)

• Citra Satelit / Foto Udara (Drone)

• Checklist Observasi

• Peta Dasar (Rupa Bumi)

Pemetaan Sebaran Daerah Rawan Longsor di Kecamatan Ungaran. (Hanya memetakan di mana lokasinya, tidak menguji secara statistik).

Eksplanatif

Tujuannya untuk menguji hipotesis dan mencari hubungan antar variabel. Jenis ini menjawab pertanyaan "Mengapa?" dan "Seberapa besar pengaruhnya?".

• Kuesioner Terstruktur (Skala Likert)

• Alat ukur fisik (Termometer, pH meter, dll)

• Software Statistik (SPSS)

Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Banjir Sungai Ciliwung.

2. Jenis Berdasarkan Datanya

Klasifikasi ini berkaitan dengan data apa yang dimiliki peneliti.

Jenis

Fokus & Tujuan Utama

Instrumen

Contoh

Kuantitatif

Data Angka.

• Kuesioner Tertutup (Pilihan Ganda)

• Alat Ukur Teknis (Meteran, Theodolite)

• Data Sekunder (BPS, PODES)

Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kualitas Air.

Kualitatif

Data Narasi/Kata.

• Peneliti Sendiri (Human Instrument)

• Pedoman FGD (Focus Group Discussion)

• Logbook Harian 

Persepsi Masyarakat Adat Baduy Terhadap Hutan. 

Campuran

(Mix Method)

Data Angka + Narasi.

• Gabungan Kuesioner & Wawancara

• Peta Overlay & Transkrip Wawancara

Evaluasi Kesesuaian Lahan TPA & Penolakan Sosial.

3. Berdasarkan Metode Pelaksanaannya

Klasifikasi ini melihat "bagaimana" cara peneliti mendapatkan datanya.

Jenis

Deskripsi

Instrumen

Contoh

Studi Kasus

Fokus pada satu objek atau satu wilayah tertentu secara mendalam dan komprehensif.

• Pedoman Wawancara Mendalam (In-depth)

• Voice Recorder

• Kamera Dokumentasi

Strategi Adaptasi Masyarakat Kampung Naga terhadap Kelestarian Hutan.

Survei

Dilakukan pada populasi yang luas dengan mengambil sampel untuk mewakili keseluruhan

• Kuesioner / Angket

• Peta Kerja (untuk plot lokasi sampel)

• Alat tulis & Papan jalan

Tingkat Kesejahteraan Petani Padi di Kabupaten Klaten. (Tidak meneliti semua petani, tapi mengambil sampel dari beberapa kecamatan).

Eksperimen

Peneliti melakukan percobaan atau memberikan perlakuan khusus untuk melihat hasilnya. Biasanya dilakukan untuk Geografi Fisik.

• Alat Laboratorium (Saringan tanah, Oven)

• Plot Percobaan (Erosion Plot)

• Lembar Pencatatan Data Harian


Efektivitas Terasering Bangku terhadap Laju Erosi pada Lahan Miring.

4. Jenis Penelitian Berdasarkan Objek Kajian (Sifat Geografi)

Klasifikasi ini didasarkan pada fokus utama objek geosfer yang diteliti.

Jenis

Fokus Kajian

Contoh Topik

Geografi Fisik

Mengkaji fenomena alami geosfer (litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer) dan interaksinya.

Penelitian tentang dinamika sungai dan erosi, analisis kualitas air tanah, atau pemodelan perubahan iklim lokal.

Geografi Manusia (Sosial)

Mengkaji aspek manusia dan aktivitasnya di ruang (antroposfer), termasuk kependudukan, ekonomi, dan budaya.

Penelitian tentang pola permukiman kumuh, dampak pembangunan infrastruktur terhadap aksesibilitas, atau migrasi penduduk.

Geografi Regional

Mengkaji seluruh fenomena (fisik dan manusia) secara terpadu dalam konteks suatu wilayah spesifik (kompleks wilayah) atau regional.

Analisis potensi pengembangan pariwisata terpadu di wilayah pesisir.

 


Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Every Sphere has a Story

Komentar