Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Welcome to my little corner of the internet!

Kualitas dan Permasalahan Lingkungan

 I. Lingkungan Sebagai Habitat Hidup Berkelanjutan

D. Kualitas Lingkungan sebagai Kebutuhan

1. Pengertian Kualitas Lingkungan dan Pentingnya bagi Kehidupan

Kualitas lingkungan merujuk pada kondisi dan derajat keadaan lingkungan di suatu wilayah. Lingkungan yang baik akan memberikan daya dukung yang maksimal bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas lingkungan ini dapat diukur melalui berbagai indikator, seperti kualitas air, udara, tanah, serta kesehatan lingkungan dan keanekaragaman hayati. 

2. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah sebuah alat ukur kinerja lingkungan yang memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi kualitas lingkungan hidup di suatu wilayah pada periode tertentu. IKLH menyajikan kesimpulan cepat tentang kualitas lingkungan dan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan, perencanaan, dan evaluasi program perlindungan lingkungan. IKLH umumnya dihitung dari kombinasi tiga indikator utama, yaitu Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL). 


3. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Lingkungan

a) Faktor Alam

1. Iklim dan Cuaca: 
Kondisi iklim dan cuaca ekstrem dapat memengaruhi kondisi lingkungan, seperti kekeringan atau banjir, yang berdampak pada kelangsungan hidup makhluk hidup. 

2. Kesuburan Tanah: 
Tanah yang subur memiliki daya dukung lingkungan yang lebih tinggi, mendukung pertumbuhan tanaman dan ekosistem, sementara tanah yang tidak subur dapat menurunkan kualitas lingkungan. 

3. Bencana Alam: 
Bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir dapat mengubah lanskap dan merusak komponen lingkungan secara signifikan. 

b) Faktor Manusia

1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dapat memilih langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Contohnya, dengan pengetahuan pada ilmu tanaman dan biologi, dapat dikembangkan metode untuk memulihkan lahan hutan yang gundul menjadi lebat kembali.

Kendati demikian, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bijaksana juga terbukti menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan hidup. Buktinya terlihat dari dampak limbah nuklir hingga penggunaan kendaraan bermotor yang memicu polusi udara.

2. Tradisi Masyarakat Setempat
Faktor ini dapat dilihat dari masyarakat-masyarakat daerah yang menetapkan nilai tradisi terhadap alam di sekitarnya. Banyak tradisi masyarakat di Indonesia dan belahan dunia lain terbukti bisa menjaga kelestarian lingkungan. Namun, ada juga tradisi yang menjadi faktor perusak lingkungan hidup, seperti pembakaran sampah dan sisa tanaman.

3. Cara Berpikir Masyarakat
Pola pikir masyarakat menjadi inti dari dua faktor di atas. Ketika seseorang berpikiran untuk meraih keuntungan tanpa memperhatikan kualitas lingkungan hidup, hal ini bisa menyebabkan penurunan daya dukung ekosistem pada kehidupan.

E. Permasalahan Lingkungan

Permaslahan lingkungan bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia. Permasalahan lingkungan sudah sejak lama berlangsung. Namun, saat ini permasalahan tersebut semakin meluas dan kompleks, saling terkait antar wilayah dan ruang di permuakaan bumi. Terdapat beberapa isu lingkungan yang membutuhkan perhatian kita semua. 

a. Global Warming

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata atmosfer, daratan, dan lautan bumi secara bertahap, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil. Gas rumah kaca ini memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat. 

b. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kondisi atmosfer bumi di mana terdapat satu atau lebih zat (polutan) dalam jumlah yang membahayakan dan mengganggu kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara keseluruhan. Zat berbahaya ini dapat berupa gas, partikel, atau bahan kimia yang berasal dari aktivitas manusia (seperti transportasi, industri, dan pembakaran) maupun sumber alami (seperti letusan gunung berapi). 

c. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air (seperti sungai, danau, laut, atau air tanah) sehingga kualitas air berubah karena kegiatan manusia dan tidak lagi sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Hal ini membuat air menjadi beracun atau tidak layak digunakan untuk kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta berdampak negatif pada kesehatan dan ekosistem. 

d. Pencemaran Pantai dan Laut

Pencemaran pantai dan laut adalah masuknya limbah, sampah, zat kimia, dan energi ke perairan laut akibat kegiatan manusia yang melampaui baku mutu, menyebabkan kerusakan ekosistem dan dampak negatif bagi kehidupan biota laut maupun manusia. Penyebab utamanya meliputi sampah plastik dan limbah rumah tangga, tumpahan minyak dari kapal, limbah industri dan pertanian, penambangan bawah laut, serta penggunaan alat tangkap ikan yang merusak seperti pukat harimau dan bahan peledak. 

e. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah kondisi ketika tanah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya atau polutan sehingga kualitas tanah menurun dan merusak ekosistem serta kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Penyebab utamanya adalah aktivitas manusia seperti penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan, pembuangan limbah industri dan rumah tangga yang tidak terkendali, serta tumpahan bahan kimia dan minyak dari kecelakaan. 

f. Peningkatan Jumlah Populasi

Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan lahan bangunan meningkat. Di sisi lain, ketersediaanya semakin hari semakin berkurang. Selain itu, sejalan dengan mengingkatnya tingkat sosial ekonomi masyarakat, peningkatan jumlah penduduk juga dibarengi oleh peningkatan konsumsi sumber daya alam, sperti kebutuhan air, makanan serta bahan bakar.

Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Welcome to my little corner of the internet!

Komentar