Teori Potensi Penduduk – Kekuatan Penduduk Terhadap Interaksi Wilayah
Potensi penduduk ialah kekuatan (potensi) aliran untuk tiap tempat. Artinya, berapa besar kemungkinan penduduk suatu wilayah untuk mengadakan pergerakan (migrasi) atau berinteraksi dengan penduduk wilayah lain. Nilai potensi penduduk suatu wilayah dinyatakan dengan isoplet, yaitu garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki potensi penduduk yang sama.
Isoplet sangat membantu dalam menentukan suatu tempat yang dianggap strategis dari pembangunan, misalnya tempat layanan masyarakat. Untuk mencari nilai potensi penduduk digunakan rumus berikut.
Misalnya ada tiga wilayah yang ingin diketahui potensi penduduknya, yaitu Desa A, Desa C, dan Kota B.
Maka, digunakan rumus:
Jarak sebenarnya dari masing-masing wilayah (A, B, C) digambarkan dalam skema berikut ini :
Diketahui:
Jumlah penduduk Desa A (PA) adalah 1.000 orang
Jumlah penduduk Desa C (PC) adalah 2.000 orang
Jumlah penduduk Kota B (PB) adalah 25.000 orang
Maka, nilai potensi penduduk masing-masing wilayah adalah sebagai berikut.
Setelah nilai potensi penduduk dari setiap wilayah diketahui, langkah berikutnya adalah menyusun persentase potensi penduduk setiap wilayah terhadap potensi penduduk tertinggi. Dalam hal ini wilayah yang berpotensi penduduknya lebih tinggi adalah wilayah Kota B, yaitu sebesar 40,60.
Langkah penghitungan persen potensi penduduk (PP) untuk setiap wilayah :
Dari hasil penghitungan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa potensi penduduk kota B lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Ini menunjukkan bahwa mobilitas penduduk kota B lebih tinggi, sedangkan penduduk Desa C adalah yang paling rendah. Dengan demikian, pembangunan layanan masyarakat sebaiknya didirikan di dekat wilayah yang lebih rendah mobilitas penduduknya, yaitu sekitar Desa C dan Desa A.