Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Welcome to my little corner of the internet!

Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Berbagai jenis flora dan fauna tumbuh di permukaan Bumi dengan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah kondisi cuaca, jenis tanah, dan unsur-unsur alam lainnya yang dibutuhkan oleh flora dan fauna. Ada jenis tanaman yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan dan intensitas matahari yang tinggi. Ada pula jenis tanaman yang hanya bisa hidup di tempat yang dingin dan lembap. Maka, persebaran flora dan fauna berbeda dari satu daerah ke daerah yang lain. 

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor tersebut antara lain kondisi iklim berupa suhu, kelembaban udara dan curah hujan, kondisi tanah, dan pengaruh aktivitas manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan. Faktor topografi juga berperan besar pada pola dan persebaran vegetasi untuk di daerah lereng gunung. 

1. Iklim 

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca yang terjadi di suatu daerah dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini melibatkan suhu udara, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, kelembapan udara, serta tekanan udara. Perbedaan sebaran dan tipe iklim di permukaan Bumi menyebabkan perbedaan pada berbagai jenis flora dan fauna. 

a. Suhu udara 

Suhu udara adalah gambaran terkait kadar kalor atau panas yang ada pada udara. Kita bisa mengukur suhu udara menggunakan skala derajat Celsius ataupun Fahrenheit. Ada beberapa hal yang membuat suhu udara berubah, misalnya penyinaran matahari dan ketinggian tempat kita berada. 

Penyinaran matahari sangat tergantung pada lokasi lintang suatu wilayah. Jika di garis khatulistiwa matahari bersinar dengan terang dan suhu yang panas. Tapi jika kita di daerah yang lebih jauh dari garis khatulistiwa, penyinaran matahari berkurang dan suhu akan lebih sejuk. 

Selain itu, semakin tinggi kita naik ke atas gunung atau bukit, semakin dingin suhunya. Sebaliknya, kalau kita turun ke dataran rendah, udara akan lebih hangat. Setiap kita naik 100 meter, suhu rata-rata akan turun sekitar setengah derajat Celsius. 

Persebaran Tumbuhan Berdasarkan Perbedaan Suhu Udara 

Misalnya, tanaman apel yang tumbuh di tempat yang sejuk. Di daerah-daerah seperti di Kota Batu dan Kabupaten Malang yang berada di atas 600 meter di atas permukaan laut, tanaman apel bisa tumbuh dengan baik. Banyak orang di sana bekerja sebagai petani apel karena kondisi tanah dan suhu udaranya cocok untuk pertumbuhan apel. 

b. Kelembaban udara 

Kelembaban udara adalah seberapa banyak kandungan uap air yang ada pada udara. Beberapa tumbuh-tumbuhan membutuhkan tingkat kelembaban tertentu. Jika mereka tumbuh di tempat yang kurang lembab, maka mereka tidak akan tumbuh dengan baik. Karena itu, kita bisa mengelompokkan tumbuh-tumbuhan berdasarkan seberapa lembab tempat yang mendukung untuk mereka tumbuh. 

4 jenis flora berdasarkan kelembapannya, yakni: 

  • Xerophyta, tumbuh-tumbuhan yang tahan di tempat kering atau kelembapan yang rendah, seperti kaktus. 
  • Mesophyta, tumbuh-tumbuhan yang hidup di tempat lembab namun tidak terlalu basah, seperti anggrek.
  • Hydrophyta, tumbuh-tumbuhan yang hidup di tempat yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
  • Tropophyta, tumbuh-tumbuhan yang hidup di tempat dengan musim hujan dan musim kemarau, seperti pohon Jati dan Eukaliptus. 

c. Curah Hujan 

Hujan adalah ketika titik-titik air berubah menjadi air dan turun dari langit ke tanah. Air hujan sangat penting untuk tumbuhnya flora dan fauna. Hujan turun secara tidak merata di seluruh dunia. Ada daerah dengan hujan deras lebih dari 100 mm per jam, tetapi ada juga daerah dengan curah hujan kurang dari 60 mm per jam. Di antara kedua jenis tempat itu, ada daerah dengan hujan sedang, sekitar 60-100 mm per jam.

Peta Pola Hujan di Indonesia

Perbedaan kadar curah hujan mempengaruhi jenis tanaman di setiap tempat. Di daerah dengan curah hujan yang besar, memiliki jenis tumbuhan yang lebih beragam. Misalnya, daerah tropis yang memiliki hutan lebat dengan curah hujan berkisar 1000-2000 mm per tahun. Dengan curah hujan yang besar tersebut, beragam flora dan fauna hidup disana. 

2. Topografi 

Topografi atau relief suatu daerah memiliki dampak terhadap persebaran flora dan fauna. Berikut ini adalah beberapa cara topografi mempengaruhi persebaran flora dan fauna: 

a. Ketinggian: 

Semakin tinggi ketinggian suatu wilayah, suhu udara akan lebih rendah. Maka daerah pegunungan memiliki kondisi cuaca yang lebih dingin. Hal ini dapat mengarah pada adanya zona-zona ekologis yang berbeda pada berbagai ketinggian. Tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan dalam suhu rendah akan mendominasi di daerah-daerah yang lebih tinggi. 

b. Kemiringan Lereng: 

Lereng gunung dengan kemiringan yang berbeda dapat mempengaruhi paparan terhadap sinar matahari dan angin. Lereng yang menghadap ke selatan lebih terpapar sinar matahari dan lebih hangat, sementara lereng yang menghadap utara cenderung lebih dingin karena cahaya matahari yang kurang. Perbedaan ini dapat mempengaruhi jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di berbagai lereng. 

c. Sifat Tanah dan Drainase: 

Topografi memengaruhi aliran air dan pembentukan tanah. Daerah dataran rendah cenderung memiliki tanah yang lebih lembap karena air cenderung berkumpul di daerah tersebut. Di tempat-tempat yang lebih tinggi, air akan mengalir lebih cepat dan mengerosi permukaan tanah sehingga meninggalkan tanah yang lebih kering dan tidak subur. 

3. Tanah 

Tanah adalah media utama bagi tumbuhan untuk hidup. Didalam tanah terdapat berbagai unsur kimia yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah. Tanah juga memiliki sifat fisik berupa struktur dan tekstur tanah yang pada akhirnya juga menentukan tingkat kesuburan tanah. Pada tanah juga terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai penyimpan air dan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman. 

Tanah tersusun atas komposisi bahan organik, bahan anorganik, gas, dan air. Secara umum, komposisi tanah yakni, bahan mineral anorganik 70% - 90%, organik 1% - 15%, dan udara serta air sebesar 0 - 9%. 

Jenis tanah yang berbeda mengakibatkan keberagaman tumbuhan yang ada di suatu wilayah. Misalnya, di Jawa bagian selatan dan utara yang secara umum tersusun atas tanah dengan kandungan kapur membuat hutan jati tumbuh subur. Di Jawa tengah, dengan kondisi tanahnya yang kaya nutrisi dan air membuat berbagai jenis tanaman tumbuh disana. Di wilayah Indonesia timur, seperti Nusa Tenggara, karena curah hujannya yang sedikit, maka vegetasi yang dominan ditemukan disana adalah savana.

4. Manusia dan Hewan 

Manusia memiliki pengetahuan dan teknologi yang mampu mengubah lingkungan dengan memindahkan tumbuhan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, sekarang banyak pohon kurma dari Timur Tengah yang dipindahkan ke Indonesia. Contoh lainnya yakni, ada banyak pohon pisang dari luar negeri yang dibudidayakan di Indonesia. 

Hewan juga berperan dalam menyebarkan tumbuhan dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa hewan membantu dalam penyebaran biji-bijian setelah memakan buah-buahan. Sebagai contoh, kalong membantu menyebarkan biji durian, serangga membantu penyerbukan, dan kelelawar, burung, serta tupai membantu menyebarluaskan biji tumbuhan. 

Tanah yang subur juga memiliki peran penting dalam perkembangan tumbuhan dan hewan. Bakteri saprofit contohnya, bakteri ini membantu menguraikan sampah di tanah sehingga tanah menjadi subur. Dengan tanah yang subur, berbagai jenis flora tumbuh, baik yang disebarkan oleh manusia atau hewan. 

Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Welcome to my little corner of the internet!

Komentar