Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Welcome to my little corner of the internet!

Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia

B. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Hal ini menjadi faktor penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Sumber daya alam yang ada tersebut dapat digunakan sebagai salah satu modal utama untuk memajukan negara dan menyejahterakan masyarakat. Potensi sumber daya alam adalah kemampuan sumber daya alam untuk dikembangkan yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia serta penduduk Indonesia. Adapun potensi dan sebaran sumber daya alam yang dikembangkan di Indonesia adalah sumber daya kehutanan, pertanian, dan perkebunan, pertambangan, kelautan, serta pariwisata

1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

a. Kehutanan

Hamparan lahan yang luas dalam satu kesatuan ekosistem yang berisi sumber daya hayati disebut hutan. Pepohonan dengan alam lingkungan lainnya dimana satu sama lain tidak bisa dipisahkan merupakan bagian utama kawasan hutan (PP No. 23/2021; UU RI No. 41/1999). Pada tahun 2015, kawasan hutan di Indonesia tercatat sejumlah 120.773.441,71 ha. Papua merupakan daerah yang memiliki hutan terluas di negara Indonesia. 

Potensi Kehutanan Indonesia 

a) Hasil Hutan Kayu (HHK):
Hasil Hutan Kayu adalah seluruh hasil hutan yang berasal dari kayu. Hasil Hutan Kayu dapat digunakan sebagai bahan industri furniture, bahan industri kertas, serta bahan bangunan. Indonesia memiliki berbagai jenis hasil hutan kayu seperti kayu Sungkai, kayu Merbau, kayu Mahoni, kayu Mindi, kayu Pinus, kayu Meranti, kayu Jati, kayu Cendana, kayu Trembesi.

b) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK): 
Hasil non kayu, atau Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), adalah seluruh hasil dari hutan yang berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani), beserta produk turunan dan budidayanya, yang bukan merupakan kayu. Contoh HHBK meliputi rotan, bambu, madu, getah (seperti damar dan resin), buah-buahan, daun, tanaman obat, jamur, serta hewan buruan dan produknya. 

Manfaaat Hutan 

a) Paru-paru Dunia: 
Hutan menghasilkan oksigen melalui fotosintesis yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan menyerap karbon dioksida untuk mendinginkan bumi. 

b) Pengendali Iklim: 
Hutan berperan dalam mengatur siklus air melalui proses evapotranspirasi, menghasilkan uap air yang kemudian membentuk awan dan hujan. 

c) Pencegah Bencana Alam: 
Akar pohon kuat mengikat tanah, sehingga hutan berfungsi mencegah terjadinya longsor dan banjir. 

d) Rumah Keanekaragaman Hayati: 
Hutan menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, menjaga keseimbangan ekosistem, dan berkontribusi pada kekayaan spesies. 

Jenis Hutan yang ada di Indonesia

1) Berdasarkan Iklim 

Hutan Hujan Tropis: Memiliki kelembapan tinggi dan curah hujan tahunan yang besar, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Hutan Musim: Terpengaruh oleh musim hujan dan kemarau, di mana pohon-pohonnya menggugurkan daun saat kemarau, contohnya di Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

2) Berdasarkan Kondisi Tanah

Hutan Pantai: Tumbuh di pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi. 

Hutan Mangrove: Tumbuh di pantai berlumpur yang terkena pasang surut air laut, penting untuk melindungi pantai. 

Hutan Rawa: Tumbuh di daerah yang tergenang air tawar, seperti di pesisir timur Sumatera dan Kalimantan. 

Hutan Sabana: Merupakan padang rumput luas yang diselingi pohon-pohon jarang, banyak dijumpai di Nusa Tenggara Timur. 

3) Berdasarkan Jenis Vegetasi

Hutan Homogen: Lebih dari 75% wilayahnya ditutupi oleh satu jenis tumbuhan saja, contohnya hutan pinus atau jati. 

Hutan Heterogen: Memiliki beragam jenis tumbuhan dan pohon, banyak terdapat di daerah tropis. 

4) Berdasarkan Fungsinya

Hutan Konservasi: Untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem.

Hutan Lindung: Bertujuan melindungi fungsi ekosistem dan sumber daya air.

Hutan Produksi: Dikelola untuk menghasilkan hasil-hasil hutan secara berkelanjutan.

b. Kelautan

Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya. Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut. Potensi sumberdaya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga yang berada di bawah permukaan laut. 

Potensi Kelautan Indonesia

1. Perikanan
a) Ikan Pelagis Besar 
Ikan pelagis besar adalah sekelompok ikan laut yang hidup di kolom air terbuka di samudra, tetapi berukuran jauh lebih besar daripada ikan pelagis kecil. Mereka biasanya adalah predator puncak yang berada di tingkat atas rantai makanan laut. Ikan ini sering kali melakukan migrasi jarak jauh melintasi samudra. 

b) Ikan Pelagis Kecil
Ikan pelagis kecil adalah sekelompok ikan laut yang hidup di kolom air terbuka, dari permukaan hingga kedalaman menengah, dan tidak tinggal di dekat dasar laut. Mereka biasanya berukuran kecil, sering kali berenang dalam kelompok besar (kawanan), dan menjadi sumber makanan penting bagi ikan yang lebih besar, mamalia laut, dan burung laut. 


c) Ikan Demersal
Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan mencari makan di atau dekat dasar perairan, baik laut maupun danau. Istilah ini berbeda dengan ikan pelagis yang hidup di kolom air terbuka dan tidak bergantung pada dasar perairan.

2. Rumput Laut
Rumput laut adalah sebutan umum untuk spesies alga dan tumbuhan laut yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (disebut juga thallophyta). Kelompok organisme ini biasanya hidup menempel di dasar perairan dan termasuk dalam makroalga bentik. Rumput laut memiliki nilai gizi tinggi dan beragam manfaat, mulai dari bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi, hingga pupuk. 


3. Udang Laut
Udang laut adalah krustasea (hewan bercangkang) yang hidup di perairan asin seperti laut, dan termasuk dalam kelompok hewan tidak bertulang belakang. Hewan ini populer sebagai komoditas pangan karena rasanya yang manis, teksturnya yang padat, dan kaya akan nutrisi. 


4. Kerang Laut
Kerang laut adalah sekelompok hewan invertebrata air yang termasuk dalam filum Moluska. Secara umum, mereka dikenal memiliki tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang keras. Kelompok yang paling sering disebut "kerang" adalah kelas Bivalvia, yang memiliki dua keping cangkang yang dapat membuka dan menutup. Namun, ada pula moluska laut bercangkang lain, seperti siput laut (Gastropoda), yang terkadang juga disebut kerang-kerangan. 


5. Kerang Mutiara
Kerang mutiara adalah sejenis moluska laut yang menghasilkan mutiara, yaitu benda keras, berkilau, dan berharga yang terbentuk di dalam cangkangnya. Kerang ini memiliki tubuh lunak yang dilindungi oleh dua keping cangkang yang tebal dan keras. Secara umum, jenis kerang mutiara yang paling utama dibudidayakan di Indonesia adalah spesies penghasil mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl). Beberapa spesies kerang mutiara yang dibudidayakan di perairan Indonesia meliputi: 


6. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di wilayah pesisir tropis dan subtropis, terutama di area muara sungai, teluk yang dangkal, dan pantai berlumpur yang terpengaruh oleh pasang surut air laut. Hutan ini didominasi oleh spesies pohon dan semak yang mampu beradaptasi dengan lingkungan bersalinitas tinggi (air payau) dan kondisi tanah yang berlumpur. 


7. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terbentuk dari endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh sekelompok biota laut, terutama karang batu (polip karang). Meskipun terlihat seperti tumbuhan atau bebatuan, karang sebenarnya adalah hewan laut kecil yang termasuk filum Cnidaria, yang berkerabat dengan ubur-ubur dan anemon. Jutaan polip karang hidup berkoloni dan saling terhubung, membentuk struktur yang sangat besar dan kompleks di dasar laut. 


8. Padang Lamun
Padang lamun adalah ekosistem pesisir laut dangkal yang didominasi oleh tumbuhan air berbunga (Angiospermae) yang dikenal sebagai lamun (seagrass). Tumbuhan lamun memiliki struktur lengkap seperti tumbuhan darat, yaitu akar, rimpang, daun, bunga, dan buah, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan air asin. Ekosistem ini biasanya ditemukan di perairan hangat, tenang, dan jernih, sering kali terletak di antara ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang. 


C. Pariwisata

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta pelayanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Potensi Pariwisata Indonesia 

1. Wisata alam, adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik alami maupun setelah adanya usaha budidaya. Daya tarik wisata ini berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam, baik di wilayah perairan laut (seperti bentang pesisir pantai, bentang laut, kolam air, dan dasar laut), maupun di wilayah daratan (pegunungan, hutan alam/taman nasional/taman nwisata alam/taman hutan raya, perairan sungai dan danau, perkebunan, pertanian, serta bentang alam kgusus seperti gua, karst, dan padang pasir. 

2. Wisata budaya, adalah perjalanan yang dilakukan untuk memperlus pandangan hidup dengan cara mengunjungi tempat lain atau ke luar negri untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, serta kebudayaan dan seni. Contoh objek wisata budaya adala situs purbakala dan budaya (candi, bangunan sejarah, keraton dan kota tua), museum, dan perkampungan tradisional (dengan adat dan tradisi budaya masyarakat yang khas).

3. Wisata buatan, adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan objek wisata yang sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wisata buatan mencakup wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), wisata olahraga, dan wisata terintegrasi. Contoh objek wisata buatan antara lain fasilitas rekreasi dan hiburan/taman bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, serta fasilitas rekreasi dan olahraga. 

d. Tambang

Kegiatan pertambangan adalah serangkaian aktivitas mencari, menggali, mengolah, memurnikan, dan menjual bahan galian berharga dari dalam bumi, seperti batu bara, minyak, logam, dan mineral lainnya.

Tahapan Kegiatan Pertambangan

1. Observasi merupakan kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara teoritis mempunyai sumber tambang.

2. Ekplorasi merupakan kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang beserta kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi terdiri dari 2 macam yakni: a) penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta keuntungan ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan, b) Menentukan syarat teknis bilamana akan dilakukan ekploitasi.

3. Eksploitasi merupakan kegiatan pengambilan barang tambang. Eksploitasi bisa kita sebut juga sebagai penambangan. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.

Klasifikasi Barang Tambang

Berdasarkan Tingkat Kepentingannya : 

1. Bahan Galian Golongan A (Strategis) 

Bahan galian yang sangat penting untuk pertahanan, keamanan, dan stabilitas perekonomian negara. Contoh: Minyak bumi, batubara, gas alam, uranium, nikel, dan timah. Pengelolaan: Dilakukan oleh pemerintah atau kerja sama dengan pihak swasta, baik dalam maupun luar negeri.

2. Bahan Galian Golongan B (Vital) 

Bahan tambang yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak. Contoh: Emas, perak, tembaga, platina, dan belerang. Pengelolaan: Dilakukan oleh masyarakat atau pihak swasta yang diberi izin oleh pemerintah.

3. Bahan Galian Golongan C (Industri)

Barang tambang yang tidak termasuk dalam golongan A atau B, biasanya untuk keperluan industri dan tidak secara langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Contoh: Pasir, batu (granit, marmer), tanah liat, kaolin, dan bahan galian lainnya. Pengelolaan: Dilakukan oleh masyarakat atau pihak swasta. 

Berdasarkan Materialnya

1. Bahan Tambang Mineral Logam

Mineral logam adalah barang tambang yang di dalamnya mengandung unsur logam. Setelah diolah melalui proses metalurgi, mineral ini akan menghasilkan berbagai jenis logam yang memiliki sifat-sifat khas, seperti: Kilap logam, Dapat menghantarkan listrik dan panas dengan baik, Mudah ditempa dan dibentuk, Memiliki massa jenis yang cenderung tinggi. Contoh Mineral Logam: Logam mulia: Emas, perak, dan platina, Logam besi: Bijih besi, nikel, dan mangan, Logam dasar: Tembaga, timah, dan seng, Logam ringan: Aluminium (dari bauksit). 

2. Bahan Tambang Mineral Non-logam

Mineral non-logam (atau bahan galian bukan logam) adalah barang tambang yang tidak mengandung unsur logam. Sifat fisiknya tidak seperti logam, antara lain tidak menghantarkan listrik, tidak memiliki kilap logam, dan cenderung rapuh. Contoh Mineral Non-Logam: Mineral industri: Asbes, fosfat, belerang, zeolit, dan kaolin, Bahan bangunan: Marmer, granit, batu kapur, dan pasir kuarsa, Batu mulia: Intan, batu permata, dan batu akik, Bahan kimia: Garam batu dan belerang. 

3. Bahan Tambang Energi

Kelompok ini mencakup barang tambang yang dihasilkan dari sisa-sisa organisme purba (fosil) dan diolah menjadi sumber energi. Contoh Bahan Tambang Energi: Batu bara: Bahan bakar padat yang digunakan untuk pembangkit listrik dan industri, Minyak bumi: Cairan kental yang diolah menjadi bahan bakar seperti bensin dan solar, Gas alam: Bahan bakar gas yang digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri, Uranium: Bahan radioaktif yang digunakan sebagai sumber energi nuklir.

Berdasarkan Cara Terbentuknya

Berdasarkan proses pembentukannya, barang tambang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Proses ini biasanya berlangsung selama ribuan hingga jutaan tahun dan melibatkan berbagai fenomena geologis. 

1. Endapan magmatik

Endapan magmatik terbentuk dari proses pendinginan dan kristalisasi magma di dalam kerak bumi atau saat magma keluar ke permukaan sebagai lava. Contoh: Bijih besi, kromit, platina, dan intan. Beberapa logam mulia juga bisa terbentuk melalui proses ini. 

2. Endapan hidrotermal

Endapan hidrotermal terbentuk dari larutan air panas yang berasal dari magma dan mengandung mineral. Larutan ini bergerak melalui celah-celah batuan, melarutkan mineral, dan kemudian mengendapkannya saat mendingin atau bertemu dengan batuan lain. Contoh: Emas, perak, tembaga, timah, dan seng.

3. Endapan metamorfisme

Endapan metamorfisme terbentuk ketika batuan beku atau batuan sedimen mengalami perubahan akibat tekanan dan suhu tinggi di bawah permukaan bumi. Perubahan ini dapat menyebabkan mineral baru terbentuk atau rekristalisasi mineral yang sudah ada. Contoh: Grafit (dari metamorfisme batu bara), asbes, dan marmer (dari metamorfisme batu gamping). 

4. Endapan sedimenter (endapan sedimen)

Endapan sedimenter terbentuk dari proses pelapukan, pengangkutan, dan pengendapan material batuan yang terjadi di permukaan bumi pada suhu dan tekanan yang relatif rendah. Contoh: a) Bahan galian non-logam: Batu bara (dari endapan sisa tumbuhan purba), fosfat, dan belerang. b) Bahan galian logam: Bijih besi (disebut juga banded iron formation). 

5. Endapan letakan (placer)

Endapan ini terbentuk akibat proses pelapukan batuan dan pengendapan kembali oleh air, angin, atau gravitasi. Logam atau mineral yang berat, seperti emas, terakumulasi di dasar sungai atau cekungan. Contoh: Endapan emas dan intan aluvial (endapan di sungai).

6. Endapan residu (laterit)

Endapan residu terbentuk dari pelapukan batuan yang terjadi di area dengan iklim tropis yang curah hujannya tinggi. Contoh: Bijih nikel dan bauksit (sumber aluminium).

7. Endapan organik

Endapan ini terbentuk dari sisa-sisa organisme hidup yang terperangkap di dalam sedimen selama jutaan tahun. Contoh: Minyak bumi dan gas alam. 

Potensi Pertambang di Indonesia

1) Minyak Bumi

Barang tambang minyak bumi adalah cairan kental, mudah terbakar, berwarna cokelat gelap atau kehijauan, serta merupakan campuran kompleks hidrokarbon yang berasal dari sisa-sisa organisme laut yang telah mati jutaan tahun lalu. Minyak bumi terbentuk di dalam kerak bumi dan ditambang dari sumur minyak, kemudian diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar (bensin, solar), pelumas, aspal, dan bahan baku plastik. 

2) Gas Bumi

Barang tambang gas bumi adalah sumber daya alam non-mineral yang berbentuk gas, terbentuk dari proses hidrokarbon, dan merupakan salah satu barang tambang strategis yang termasuk dalam golongan A karena peranannya yang penting bagi kebutuhan energi dan ekonomi negara. Gas bumi juga dikenal sebagai gas alam dan dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif serta bahan baku untuk berbagai produk. 

3) Batu Bara

Batu bara adalah batuan sedimen kaya karbon yang terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang terkubur jutaan tahun di bawah tekanan dan suhu tinggi, dan memiliki beragam kegunaan, terutama sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan bahan baku industri. 

4) Nikel

Barang tambang nikel adalah logam transisi berwarna putih keperakan yang memiliki ketahanan korosi, tahan panas, dan dapat menghantarkan listrik dengan baik. Nikel adalah logam yang sangat penting dalam berbagai industri, terutama untuk membuat baja tahan karat dan baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik dan perangkat elektronik.

5) Timah

Barang tambang timah adalah hasil penambangan dari kerak bumi, berupa logam lunak, putih keperakan, dan memiliki sifat mudah meleleh serta tahan korosi. Timah sangat penting sebagai bahan baku untuk berbagai industri, termasuk elektronik (penyolderan), pelapisan (kaleng makanan), pembuatan paduan logam seperti perunggu dan bantalan (babbitt), dan komponen baterai lithium. 

6) Mangan

Barang tambang mangan adalah mineral alam yang kaya akan unsur kimia mangan (Mn), berbentuk bijih yang diekstraksi dari kerak bumi untuk digunakan dalam berbagai industri. Mangan adalah logam berwarna keperakan yang keras dan rapuh, dan menjadi bahan paduan penting dalam produksi baja untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan aus. Selain itu, mangan juga dimanfaatkan dalam industri seperti baterai, keramik, kaca, dan pupuk. 

7) Bauksit

Bauksit adalah mineral bijih aluminium utama, merupakan bahan mentah yang ditambang dan diolah menjadi aluminium karena sifatnya yang ringan, kuat, dan tahan korosi. Mineral ini terbentuk secara alami melalui proses lateritisasi, yaitu pelapukan batuan yang kaya aluminium sehingga menyisakan residu aluminium oksida. Bauksit sangat penting dalam industri transportasi, konstruksi, transmisi elektrik, dan berbagai produk konsumen. 

8) Bijih Besi

Barang tambang bijih besi adalah batuan atau mineral yang mengandung besi dalam konsentrasi yang cukup tinggi, yang kemudian diekstraksi menjadi besi metalik untuk diproduksi menjadi baja dan berbagai produk industri lainnya. 

9) Emas 

Barang tambang emas merupakan salah satu hasil tambang yang termasuk dalam golongan logam. Emas sendiri merupakan logam yang memiliki sifat lunak dan mudah untuk ditempa, sehingga banyak dijadikan sebagai perhiasan. Dalam pertambangan, emas termasuk dalam hasil tambang golongan B, yakni barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan khalayak ramai. Emas berada di golongan B ini tidak sendirian, melainkan ditemani oleh perak, belerang, fosfat dan juga mangan.

10) Tembaga

Bahan tambang tembaga adalah mineral logam yang mengandung unsur tembaga (Cu) dan ditambang dari kerak bumi. Tembaga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk di alam, baik dalam bentuk murni (native copper) maupun dalam bentuk senyawa bersama unsur lain. Setelah diekstraksi dari bijihnya, tembaga diolah untuk menghasilkan logam yang siap digunakan di berbagai sektor. 

Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Welcome to my little corner of the internet!

Komentar