Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto Welcome to my little corner of the internet!

KONSEP GEOGRAFI

Konsep geografi adalah pola abstrak atau gagasan dasar yang digunakan untuk mengkaji dan menggambarkan fenomena-fenomena di permukaan bumi. Konsep ini membantu memahami hubungan kompleks antara manusia dan lingkungan alamnya, serta berbagai gejala yang terjadi di permukaan bumi. 


Berikut adalah beberapa konsep esensial dalam geografi:

1. Lokasi:

Menjelaskan letak atau posisi suatu objek di permukaan bumi, yang bisa bersifat absolut (berdasarkan koordinat lintang dan bujur) atau relatif (berdasarkan lingkungan sekitarnya). 

2. Jarak:

Mengacu pada ruang yang menghubungkan dua objek atau lokasi, dan dapat diukur dalam satuan panjang atau waktu. 

3. Keterjangkauan:

Merujuk pada kemudahan untuk mencapai suatu tempat atau objek, yang dipengaruhi oleh sarana dan prasarana transportasi serta kondisi geografisnya. Contoh dari konsep ini adalah harga beras di Papua dan pulau-pulau terpencil biasanya jauh lebih mahal dari harga beras di Jawa.

4. Pola:

Pola merupakan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial. Contoh dari konsep ini adalah pemukiman penduduk yang berada di sekitar aliran sungai akan mengikuti pola aliran sungai.Contoh lainnya adalah masyarakat di sekitar pesisir umumnya bekerja sebagai nelayan dan petani tambak.

5. Morfologi:

Berkaitan dengan bentuk permukaan bumi, seperti gunung, lembah, atau dataran. Contoh dari konsep ini adalah Dieng merupakan daerah dataran tinggi di Jawa Tengah. Masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan cenderung memiliki mata pencaharian sebagai petani kebun, berbeda dengan masyarakat di pesisir yang bekerja sebagai nelayan. Penampakan wilayah seperti gunung berapi yang terbentuk dari material magma, lembah sungai yang membawa endapan tanah subur, atau gumuk pasir di pantai yang disebabkan oleh angin dan erosi,

6. Aglomerasi:

Merupakan konsep yang menjelaskan pengelompokan fenomena, seperti permukiman penduduk atau aktivitas ekonomi, di suatu wilayah tertentu. Contohnya pemukiman penduduk masyarakat perkotaan, mereka cenderung tinggal mengelompok, sehingga timbul pengelompokan pemukiman seperti daerah elite, daerah kumuh, dan sebagainya. Tangerang merupakan daerah kawasan Industri yang dikenal dengan sebutan kota 1000 pabrik. Contoh lainnya, pengelompokan permukiman di perkotaan yang didorong kesamaan asal daerah penduduknya atau budayanya, seperti kemunculan kawasan pecinan.

7. Nilai Kegunaan:

Konsep yang berhubungan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi untuk menunjang perkembangannya. Jadi, konsep Nilai Kegunaan digunakan untuk menganalisis kondisi fisik suatu wilayah dan manfaatnya bagi kehidupan.. Contohnya, wilayah yang memiliki alam yang indah cocok sebagai daerah wisata. Dataran aluvial dimanfaatkan untuk daerah pertanian karena tanahnya subur. Contoh lain adalah keberadaan hutan tropis di Kalimantan yang perlu dilestarikan demi keberlangsungan hidup fauna langka di dalamnya dan mencegah pemanasan bumi yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan manusia.

8. Interaksi dan Interdependensi:

Menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, serta antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Contohnya hubungan antara desa dan kota. Warga kota membutuhkan makanan dari desa, sedangkan warga desa membutuhkan teknologi dari kota. Pasar di kota membutuhkan pasokan bahan mentah seperti sayuran dan buah-buahan dari desa. Contoh lainnya adalah pemahaman bahwa ada saling ketergantungan antara Pulau Jawa sebagai penghasil beras dan pusat industri dengan Pulau Kalimantan yang menjadi sumber kayu serta barang tambang. Di sisi lain, contoh kasus untuk alam ialah penebangan pohon secara liar yang bisa mengakibatkan tanah longsor atau banjir.

9. Diferensiasi Area:

Merujuk pada perbedaan karakteristik antara satu wilayah dengan wilayah lainnya di permukaan bumi. Contoh konsep ini misalnya masyarakat yang tinggal di pesisir bekerja sebagai nelayan, sedangkan warga pegunungan biasanya bekerja di kebun atau ladang. Masyarakat di daerah pegunungan cenderung menggunakan pakaian yang tebal, berbeda dengan masyarakat di pesisir pantai yang lebih sering menggunakan pakaian tipis.

Contoh lain dari penerapan Konsep Diferensiasi Area dalam kehidupan sehari-hari ialah memahami bahwa warga di kawasan desa-desa pertanian akan sangat terpukul dengan kenaikan harga pupuk, sedangkan masyarakat di perkotaan lebih akan mengeluh jika yang naik adalah harga beras.

10. Keterkaitan Ruang:

Konsep ini menunjukkan adanya sebab akibat dan hubungan yang saling mempengaruhi antar wilayah, sehingga menciptakan suatu kesatuan sistem keruangan. Contohnya: banjir di Jakarta sering kali terjadi karena hujan deras di daerah Bogor tidak terserap oleh tanah. Sebagaimana terjadi di daerah lain, hujan deras dan penggundulan pohon di kawasan hulu sungai biasanya mudah memicu banjir di wilayah hilir. Apalagi jika sistem saluran air di area hilir juga buruk.

Contoh lain dari penerapan konsep Keterkaitan Ruang dalam kehidupan sehari-hari adalah persepsi bahwa kemiskinan di wilayah perdesaan mendorong urbanisasi ke perkotaan.

Fenomena lain yang juga bisa menjadi contoh penerapan konsep ini ialah pemahaman bahwa alih fungsi lahan di area dataran rendah yang subur untuk keperluan non-pertanian bisa berpengaruh ke wilayah lain. Pengaruh itu berupa mahalnya harga pangan sebab produksi pertanian menurun.

Perbedaan dalam Konteks Geografi

Interaksi-Interdependensi:

Konsep ini lebih fokus pada aspek sosial dan ekonomi, dan bagaimana wilayah-wilayah saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan. 

Keterkaitan Ruang:

Konsep ini lebih mencakup seluruh aspek, termasuk fenomena alam, sosial, dan hubungan sebab-akibat antar wilayah yang lebih kompleks. 


Jembatan Keledai dalam menghapal Konsep Geografi

Jembatan keledai untuk konsep geografi adalah teknik menghafal dengan membentuk singkatan, akronim, atau kalimat unik dari huruf pertama daftar konsep yang ingin diingat.

Saya mencoba menerapkan 10 konsep geografi dengan menggunakan singkatan sebagai berikut :

JaKet Mr PoLo DI Anggo Niken Kekait Karung". Adapun penjabaran dari kalimat ini adalah:

Ja = Jarak

Ket = Keterjangkauan

Mr= Morfologi

Po = Pola

Lo = Lokasi

D = Diferensiasi Area

I = Interaksi-Interdependensi

Anggo = Agglomerasi

Niken = Nilai Kegunaan

Kekait Karung = Keterkaitan Keruangan

Dwi Rahmanto
Dwi Rahmanto  Welcome to my little corner of the internet!

Komentar